INFO PURBALINGGA – Meski musim penghujan mulai mulai mengguyur berbagai wilayah di berbagai desa di Purbalingga Perwira November 2019 ini. Beberapa desa di Purbalingga Perwira masih terjadi kekeringan.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga Muhsoni mengaku masih melakukan droping air bersih seperti biasa.
Ia mengakui, pihaknya sempat mengurangi kiriman bantuan air bersih saat hujan mengguyur wilayah Purbalingga.
“Kekeringan tahun ini lebih panjang. Serapan (droping) nya juga lebih banyak,”katanya
Kekeringan di Kabupaten Purbalingga tahun ini lebih panjang dibanding tahun sebelumnya.
Dampaknya pun lebih luas karena semakin banyak penduduk yang dilanda krisis air bersih.
Muhsoni mengatakan, hingga saat ini, pihaknya rutin melayani pengiriman air bersih ke masyarakat di 104 desa di Kabupaten Purbalingga.
Sampai hari ini, baru dua desa di antaranya yang berhenti meminta kiriman air bersih setelah beberapa kali diguyur hujan.
Padahal, tahun lalu, sampai berakhirnya musim kemarau, hanya ada 75 desa yang kekeringan hingga menerima bantuan air bersih dari pemerintah.
Karena sasaran penerima bertambah, jumlah air bersih yang dikirim ke warga pun bertambah.
“Padahal tahun kemarin selama satu musim droping sebanyak 3018 tangki,”katanya
Meski permintaan air bersih bertambah seiring meningkatnya jumlah desa kekeringan, Muhsoni optimis persediaan air bersih mencukupi untuk melayani kebutuhan warga terdampak.
Meskipun ia mengakui, persediaan air PDAM yang biasa dipakai untuk kegiatan droping debitnya kian menyusut.
Pihaknya pun harus putar otak untuk mencari sumber air di luar PDAM agar tetap bisa melayani masyarakat.
Kini, di luar PDAM, pihaknya memanfaatkan sumber mata air, di antaranya mata air dari Desa Gunungwuled Kecamatan Rembang, serta dari Desa Serayularangan Kecamatan Mrebet Purbalingga. (Humas)
Info purbalingga, purbalingga perwira, purbalingga satu, gunungwuled, rembang purbalingga, serayularangan, mrebet